Okkots, merupakan istilah kaulah muda
Sul-sel yang menggambarkan bagi orang-orang yang ketika berbicara atau menulis
bahasa Indonesia, dia kekurangan atau kelebihan huruf. Hehe, maklum masih
kental dengan dialek daerahnya. (wong deso,? wah ndak juga) hehehe
Saya beri contoh yah (tapi bukan
diriku yang okkots lho! Hhehe)
Diwarung makan tuh paling banyak
k’Okkots’an tercipta.
“mas,
bassonya tidak pake lombo’ yah, keca’ saja! Jangan lupa sondo’nya dua!”
Aduh payah yah, tapi ndag apa-apalah
biarkan mereka berkembang. Hehehe
Waktu saya mulai dengar ejekan itu
yang menyatakan kalo orang sul-sel suka
okkots, saya tersinggun don. Tida benar
ini. Aku lansung naik pitang, kuran ajar. Siapa bilan orang sul-sel serin
okkots? tidak mungking. Oran kita baik-baik kok, berpendidikang lagi. Iah kang?
Eh, kayaknya diriku Okkoys tuh. Hhehe
Maaf.. maaf, maklum. Hhehehe. Tapi
sekali lagi, yang tadi itu Cuma kebetulang mas broww. Tidak semua orang sul-sel
begitu, khususnya saya. Camkang itu..!!!!! hohohoho :-D
Tulisan diatas bukan bermaksud untuk
mendiskreditkan orang-orang di Sul-sel, tapi ini adalah fenomena dilapangan
yang kami angkat sebagai bahan senyum-senyuman. Alaaah, kayak apa saja. Hehehe.
Kami segenap kru meminta maaf yang
sebesar-besarnya jika dalam cerita ini ada kesamaan tokoh, tempat dan
peristiwa. Karena sesungguhnya, kami sengaja. hehehe
0 komentar:
Posting Komentar